Bekerja dalam laboratorum klinik mempunyai resiko terkena bahan kimia maupun bahan yang bersifat infeksius Resiko tersebut dapat terjadi bila kelalaian dan sebab-sebab lain diluar kemampuan manusi Menjadi suatu tanggung jawab bagi manusia untuk mempelajari kemungkinan adanya bahaya dalam pekerjaan agar mampu mengendalikan bahaya serta mengurangi resiko sekecil-kecilnya melalui pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam lingkungan laboratorium, mengarahkan para pekerja dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja.
http://konveksijasalmamater.wordpress.com
setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan, sakit maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang bebas dari rasa kekhawatiran akan kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekeraja dengan produktif dan efisien Keadaan yang sehat dalam laboratorium, dapat diciptakan apabila ada kemauan dari setiap pekerja untuk menjaga dan melindungi diri Diperlukan suatu kesadaran dan tanggung jawab, bahwa kecelakaan dapat berakibat pada diri sendiri dan orang lain serta lingkungannya.
Dalam penanganan spesimen perlu diperhatikan cara pemeliharaan mempertahankan kualitas kerja (perfomance) pada setiap taraf/langkah dalam keseluruhan rantai prosesnya. Pengambilan pengumpulan spesimen, transportasi dan proses merupakan mata rantai yang penting, tetapi justru sebagian besar menganggap tidak perlu diawasi secara khusus.
Masing-masing laboratorium mempunyai cara kerja yang bervariasi, oleh karena itu perlu adanya kewaspadaan terhadap spesimen-spesimen kiriman rujukan Paling tepat adalah bila laboratorium rujukan memberi petunjuk kepada laboratorium perujuk (yang merujuk) mengenai cara persiapan, pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen, jenis spesimen dan diagnosa penderita bila perlu, agar tidak terjadi kesalahan apabila hasil yang diperoleh tidak sesuai dengasn klinis.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai pada yang paling berat Untuk menghindari risiko dari kecelakaan dan terinfeksinya petugas laboratorium khususnya pada laboratorium kesehatan sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan seperti pemakaian alat pelindung diri, apabila petugas laboratorium tidak menggunakan alat pengaman, akan semakin besar kemungkinan petugas laboratorium terinfeksi bahan berbahaya, khususnya berbagai jenis virus.
Alat Pelindung Diri merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protective Equipment (PPE) Dengan melihat kata personal pada kata PPE terebut, maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya Sebagai contoh, proteksi telinga (hearing protection) yang melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan kimia.
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan jas laboratorium, kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya.
Jika anda berminat langsung saja anda hubungi nomor dibawah ini :
0857-1574-0979
0878-0818-9049
0878-0818-9049
Tidak ada komentar:
Posting Komentar